Friday, November 17, 2017

Manajemen dan Organisasi



Manajemen dan Organisasi
1.    Manajemen
            Istilah manajemen pasti sudah terbiasa Anda dengar, terutama bagi mereka yang bekerja di dalam suatu perusahaan. Setiap divisi dipimpin oleh seorang manajer atau unit head hingga top level manajemen yang secara hirarki berada dalam jajaran manajerial. 

Berikut akan kami jelaskan mengenai Pengertian, Fungsi dan Tujuan Manajemen Dalam Perusahaan.
A.Pengertian Manajemen
            Pengertian Manjemen Kata Manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu manage, atau dalam bahasa indonesia bisa diartikan yaitu mengendalikan atau mengelola.Definisi Manajemen adalah suatu seni mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan utama dalam suatu organisasi melalui proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), dan mengelola (Controlling) sumber daya manusia dengan cara efektif dan efisien.
Pengertian Manajemen menurut para ahli
·         Henry Fayol
            Manajemen mengandung 5 fungsi utama             yaitu,merancang,mengorganisasi,memerintah,mengoordinasi,dan             mengendalikan.Sedangkan fungsi manajemen adalah elemen-elelmen          dasar yang akan selalu ada dan melekat dalam proses manajemen yang             akan menjadi acua oleh manajemen dalam melaksankan kegiatan dan mencapai tujuan.
·         Marry Parker Follet
            Manajemen adalah seni untuk melaksanakan suatu melalui orang lain.
·         James D. Mooney
 Mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia    untuk mencapai tujuan bersama.


·         Chester I. Bernard
 
Berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja atau sama yang dilakukan oleh dua orang lebih.

B.Fungsi Manajemen
1. Memimpin (Leading)
Tugas seorang manajer adalah agar orang lain bertindak untuk tujuan organisasi. fungsi ini meliputi: 
  • ·         mengambil keputusan (decision maker); 
  •          melakukan komunikasi (communicating); 
  •         memberikan motivasi (motivating); 
  •          memilih orang-orang (selecting people); 
  •          mengembangkan orang lain (developing people) melalui penilaian hasil kinerja, memberikan saran dan pemberian latihan atau training
2. Merencanakan (Planning)
     Tugas dan kegiatan utama pencanaan meliputi : 
  •          Forecasting atau meramalkan untuk waktu yang akan datang; 
  •          Membuat target dan sasaran (seat goal or targeting); 
  • ·         Programming (membuat acara) membuat rencana urutan kegiatan yang diperlukan untuk pencapaian target; 
  •         Schedulling (mengatur urutan waktu pelaksanaan atau time table); 
  •          Budgeting (menyusun rencana anggaran biaya); 
  •          Membuat Standard Operating Procedure (SOP) tentang pelaksanaan pekerjaan;
  •          Estabilishing and Interpreting Policies (menetapkan dan menafsirkan kebijakan-kebijakan pelaksanaan pekerjaan) 

3. Menyusun (Organizing)
Kegiatan mengatur dan menghubungkan suatu pekerjaan sehingga dilaksanakan lebih efektif dan efisien meliputi: 
  •          Design Organization Structure (Desain Struktur Organisasi), 
  •          Menentukan job description dari masing-masing jabatan untuk mencapai sararan organisasi; 
  •          Delegating Responsibility and Authority (mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang) menetapkan pertangungjawaban untuk hasil yang dicapai; 
  •          Estabilishing Relationship (menetapkan hubungan-hubungan yang membedakan antara atasan dan staff); 
  •          Mendeskripsikan hal-hal yang dianggap efektif sehubungan dengan pemanfaatan sumber daya manusia guna pencapaian sasaran. 
4. Mengawasi (Controlling)
     Melakukan pengawasan, pengendalian dan pengamatan meliputi: 
  •          Developing Performance Standard (perkembangan pekerjaan); 
  •          Measuring Performance (pengukuran hasil pekerjaan); 
  •          Taking Corrective Action (melakukan tindakan perbaikan dan mengoreksi kesalahan) 
      Setiap fungsi manajemen atau seorang manajer harus mempunyai keempat keahlian diatas dan harus mampu menerapkannya dalam suatu kegiatan organisasi yang terpadu untuk mencapai tujuan utama perusahaan sesuai dengan prinsip manajemen.
      Dalam setiap tingkatan manajemen tersebut harus mempunyai dasar kemampuan yang mempuni yang terdiri atas:

1.Keahlian Teknis

      Merupakan suatu kemampuan manajemen agar dapat menggunakan prosedur teknik serta pegetahuan pada bidang tertentu.

2.Keahlian Interpersonal

      Merupakan keahlian untuk bekerja dalam sebuah tim, memahami serta memotivasi orang lain secara individu satupun dalam sebuah tim.

3.Keahlian konseptual

      Merupakan kemampuan dalam mengkoordinir serta mengintegrasikan seluruh kepentingan dan juga kegiatan perusahaan.
Ilmu manajemen itu sendiri dibedakan menjadi 4 jenis yang umunya banyak dipakai di berbagai perusahaan. Jenis jenis manajemen itu sendiri bisa dijabarkan sebagai berikut:
1.      Manajemen Sumber Daya Manusia
   Manajemen Sumber Daya Manusia ini sendiri mempunyai fungsi untuk mendapatkan sumber daya manusia (SDM) terbaik untuk menjalankan perusahaan ataupun bisnis yang sedang dijalankan serta bagaimana mengatur serta memelihara SDM terbaik yang telah terpilih tersebut untuk bekerja bersama –sama dan memastikan SDM tersebut tetap bekerja dengan keyakinan penuh terhadap hasil serta menjaga kualitas hasil pekerjaannya, memastikan hasilnya tetap atau bahkan mungkin bertambah dimasa yang akan datang.
2.      Manajemen Operasional
   Manajemen operasional mempunyai fungsi menghasilkan suatu produk sesuai standar operasi yang telah ditentukan, produk yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen yang beragam dengan tidak meninggalkan pemakaian teknik produksi yang efisien.
3.      Manajemen Pemasaran
   Manajemen pemasaran mempunyai fungsi untuk mengupayakan dan mempelajari serta mengidentifikasi apapun yang diutuhkan konsumen. Didalamnya juga sangat perlu untuk menganalisa kekuatan produk pesaing agar pencapaian target dari perusahaaan dapat maksimal.


4.      Manajemen Keuangan
   Manajemen keuangan mempunyai fungsi untuk memastikan jika kegiatan bisnis yang dilakukan benar benar dapat memaksimalkan pencapaian tujuan perusahaan secara ekonomi , dimana profit itu sendiri yang menjadi tolak ukurnya. Fungsi terpenting dari manajemen keuangan ini sendiri adalah memastikan bahwa perencanaan modal perusahaan benar benar bisa diperoleh untuk membiayai bisnis serta mengatur bagaimana modal yang telah didapatkan agar dialokasikan dengan tepat sehingga tujuan perusahaan dapat tergapai secara maksimal.

C.Evolusi Manajemen
  •           Klasik/Traditional
  a.      Robert Owen (Bapak manajemen personalia)
  b.      Charles Babbage
  •          Neo Klasik/Hubungan manusiawi
  a.      Frederich W.Taylor(Bapak Manajemen Ilmiah)
  b.      Frank dan Lilian Gilbreth
  c.       Henry Gantt-bagan Gantt
  d.      Harington Emerson
  •          Manajemen modern
  1.      Henry Fayol
  2.      James.D.Mooney
  3.      Mary Parker Follet
  4.      Chaster I.Barnard
                                 









1.Organisasi
     Didalam kehidupan sehari-hari, kita sebagai manusia tidak mungkin dapat terlepas dari yang namanya kelompok atau organisasi. Kenapa demikian? Karena kehidupan itu memang merupakan salah satu wujud asli atau nyata dari semua tipe organisasi tuhan yang mana melibatkan seluruh makhluk hidup yang ada di dalamnya.

A.PENGERTIAN ORGANISASI
   Organisasi ialah wadah atau tempat yang mana orang-orang semuanya berkumpul didalamnya, melakukan kerjasama secara rasional, sistematis, juga terkendali, dengan memanfaatkan sebuah sumber daya yang ada yang dipakai secara efektif untuk menggapai tujuan atau cita-cita bersama.
Selain dari pengertian yang telah tertulis diatas,berikut pengertian orgaisasi menurut para ahli:
Ø  James D.Mooney
                        Organisasi adalahkumpulan 2 orang atau lebih yang saling bekerja sama secara terkordinir untuk mencapai tujuan.         
Ø  Charles I.Barnard
 Organisasi adalah suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih.
B.Bentuk Organisai
1. Organisasi garis
   Organisasi garis merupakan bentuk organisasi tertua, dan paling sederhana. Organisasi dengan jumlah karyawan sedikit dan pemiliknya merupakan pimpinan tertinggi didalam perusahaan/organisasi yang mempunyai hubungan langsungdengan bawahannya. Di sini setiap bagian-bagian utama langsung berada dibawah seorang pemimipin serta pemberian wewenang dan tanggung jawab bergerak vertical ke bawah dengan pendelegasian yang tegas, melalui jenjang hirarki yang ada.
Kebaikan-kebaikan organisasi garis :
a. Bentuk organisasi sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan,
b. Pembagian tugas serta tanggung jawab dan kekuasaan cukup jelas
c. Adanya kesatuan dalam perintah dan pelaksanaan sehingga mempermudah pemeliharaan disiplin dan bertanggung jawab,
d. Pengambilan keputusan dapat dilaksanakan secara cepat karena komunikasi cukup mudah.
Sedangkan kekurangan-kekurangannya adalah :
a. Bentuk organisasi tidak fleksibel,
b. Kemungkinan pemimpin untuk bertindak otokratis besar,
c. Ketergantungan pada seseorang cukup besar sehingga mudah terjadi kekacauan bila seseorang didalam garis organisasi “hilang”.
2. Organisasi garis dan staf
   Dalam organisasi ini ada dua kelompok orang-orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi itu, yaitu :
a. Orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka pencapaian tujuan, yang digambarkan dengan garis atau lini.
b. Orang yang melakukan tugasnya berdasarkan keahlian yang dimilikinya, orang ini berfungsi hanya untuk memberikan saran-saran kepada unit operasional. Orang-orang tersebut disebut staf.
Di dalam organisasi garis dan staf :
– Terdapat spesialisasi yang beraneka ragam yang dipergunakan secara maksimal.
– Dalam melaksakan pekerjaannya, anggota atau lini dapat menerima pengarahan serta informasi dari staf.
– Pengarahan yang diberikan staf dapat dijadikan pedoman bagi pelaksana.
– Staf mempunyai pengaruh yang besar dalam pelaksanaan pekerjaan.
Organisasi ini mempunyai kebaikan, seperti :
– Adanya pembagian tugas yang jelas antara orang-orang yang melaksanakan tugas pokok dan penunjang.
– Keputusan yang diambil biasanya telah dipertimbangkan secara matang oleh segenap orang yang terdapat dalam organisasi, termasuk staf.
– Adanya kemampuan dan bakat yang berbeda-beda dari anggota organisasi memungkinkan dikembangkannya spesialisasi keahlian.
– Adanya ahli-ahli dalam staf akan menghasilkan mutu pekerjaan yang lebih baik.
– Disiplin para anggota tinggi karena tugas yang dilaksanakan oleh seseorang sesuai dengan bakat kealian, pendidikan dan pengalamannya..
Sedangkan kekurangan dari organisasi ini adalah :
– Bagi para pelaksana operasional perbedaan antara perintah dan saran tidak selalu jelas. Maksudnya dalam pelaksana tugas – tugas operasional, orang-orang lini atua garis dihadapkan pada dua macam atasan.yaitu atasan yang terdapat dalam komando yang mempunyai hak memerintah dan pinpinan staf yang meskipun hanya berhak memberikan saran, namun perlu pula ditaati karna sarannya berdasarkan pada keahlian dan wewenang fungsional.
– Saran serta nasehat dari staf mungkin kurang tepat atau sulit dilaksanakan, karna kurang adanya tanggung jawab terhadap perkerjaan.
– Pejabat garis cendrung untuk mengabaikan gagasan dari staf sehingga gagasan tersebut dapat tidak berguna.
– Timbulnya kekacauan bila tugas-tugas tidak dirumuskan dengan jelas.
3. Organisasi fungsional
   Organisasi dengan bentuk ini merupakan suatu organisasi yang berdasarkan pembagian tugasnya serta kegiatannya pada spesialisasi yang dimiliki oleh pejabat-pejabatnya. Organisasi ini tidak terlalu menekan hilarki sturtural, tetepai lebih pada sifat dan pungsi yang perlu dijalankan.
Dalam organisasi ini seorang bawahan dapat menerima beberapa instruksi dari beberapa pejabat serta harus mempertanggung jawabkannya pada masing-masing pejabat yang bersangkutan.
Kebaikan-kebaikan dari pungsional organisasi fungsional :
a. Adanya spesialisasi menyebabkan perencanaan tugas dapat dengan baik.
b. Spesialisasi karyawan dapat dilakukan secara maksimal.
c. Koordinasi antara orang-orang dalam satu funsi mudah dilaksanakan atau dijalankan.
d. Pekerjaan mental dapat dipisahkan dari pekerjaan pisik.
Kekurangan – kekurangan orgganisasi fungsional antara lain adalah sebagai berikut :
a. Tanggung jawab terbagi-bagi, sehingga jika terjadi satu masalah tidak jelas siapa yang harus bertanggung jawab penuh.
b. Ditinjau dari segi karyawan, banyaknya atasan yang membingungkan,
c. Terjadi saling mementinngkan fungsi masing-masing menyebabkan koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar dijalankan.
d. Pertukaran (mutasi) pekerjaan sukar dilakukan, karna anggota organisasi terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang keahliannya saja, sehingga untuk mengadakan pertukaran jabatan harus dilakukan suatu pendidikan yang intensif terlebih dahulu.
4. Organisasi komite/panitia :
   Pendapat dari sekumpulan orang biasanya akan lebih baik dari pada hasil pemikiran satu orang. Cara yang terbaik untuk menimbulkan kerja sama dari kelompok orang adalah dengan membentuk satu kelompok tetap yang disebut komite.
Komite adalah suatu badan yang terdiri dari sekumpulan orang yang diberi kekuasaan tertentu dan dengan berunding mereka dapat membuat keputusan bersama-sama.
Dengan adanya komite, diharapkan dapat menghilangkan iri hati atau pertentangan diantara anggota kelompok dan dapat dihindari hambatan-hambatan yang timbul akibat adanya perintah perintah yang simpang siur antara pimpinan yang sesingkat :
Komite dapat dibagi atas 4 macam yaitu :
Ø Komite yang mempunyai kekuasaan penuh untuk bertindak (biasanya terdapat pada tingkatan instrusional)
Ø Komite yang tidak mempunyai kekuasaan, tetapi mempunya hak untuk menolak (hak veto).
Ø Komite penasehat.
Ø Komite pendidikan yang merupakan kelompok diskusi
C.Prinsip Organisasi
1. Prinsip Tujuan
   Prinsip tujuan ini memiliki makna bahwa  terbentuknya sebuah organisasi haruslah didasari oleh adanya sebuah tujuan. Bukanlah sebuah organisasi apabila organisasi tersebut tidak memilki tujuan..

2. Prinsip  Hirarkhi
   Hirarkhi memiliki makna berupa tingkatan kepemimpinan. Dalam sebuah organisasi diperlukan garis kepemimpinan yang terstruktur dengan baik dan rapi dari pimpinan utama hingga para pelaksana. Dengan adanya tingkatan dalam sistem kepemimpinan maka akan mempermudah pembagian wewenang dan tanggung jawab. dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan, sehingga dapat mempermudah kerja organisasi  dalam upaya pencapaian tujuan.

3. Prinsip Kesatuan Perintah
   Kesatuan perintah memiliki makna yaitu seorang anggota organisasi hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja. Sehingga dalam prinsip ini pimpinan berperan penting karena pemimpin memiliki kewajiban untuk mengawasi setiap kebijakan yang muncul di bawah kepemimpinannya.



4. Prinsip Pendelegasian Wewenang
   Setiap orang memiliki sebuah keterbatasan, begitu juga dengan seorang pemimpin yang memiliki kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian wewenang, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi. Meski begitu atasan-lah yang tetap harus bertanggung jawab atas pengambilan keputusan tersebut.

5. Prinsip Pertanggungjawaban
   Dalam prinsip ini dijelaskan bahwa  setiap pegawai memiliki kewajibannya untuk menjalankan tugasnya dan dalam menjalankan tugasnya  pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya pada atasan.

6. Prinsip Pembagian Pekerjaan
Untuk mencapai tujuannya, sebuah organisasi melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas / pekerjaan (job description) yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai.
Kejelasan dalam pembagian tugas juga akan menimbulkan kejelasan dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi. Dalam pembagian kerja seorang pimpinan mempunyai kewenangan untuk memberikan perintah / tugas terhadap pegawai.

7. Prinsip Rentang Pengendalian
Prinsip rentang pengendalian memiliki makna bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya. Dalam menentukan banyaknya jumlah bawahan maka dituntut adanya batasan proposional suatu organisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi tersebut. Apabila jumlanya bawahan atau staf yang harus dikendalikan berjumlah banyak maka semakin besar juga pengendalian yang harus dilakukan.

8. Prinsip Fungsional
Prinsip Fungsional ini menjelaskan bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara harus memiliki kejelasan dalam tugas, wewenang, kegiatan, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya. Hal ini juga berhubungan dengan prinsip pembagian kerja. Dan prinsip fungsional juga memiliki kekuatan penting dalam mengontrol dan mengatur pembagian tugasnya secara fungsional .

9. Prinsip Pemisahan
Prinsip ini menekankan bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain. Prinsip pemisahan juga menjelaskan bahwa telah ada bagian tugas bagi setiap pegawai / staf dan akan dipertanggung jawabkan kepada pemimpin.

10. Prinsip Keseimbangan
Keseimbangan yang dimaksud dalam prinsip ini adalah keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tentunya tujuan organisasi akan lebih mudah dicapai apabila segala aktifitas organisasi dapat berjalan dengan baik, dan itu hanya akan didapat apabila  terdapat struktur organisasi yang baik.

11. Prinsip Fleksibilitas
Prinsip Fleksibilitas ini menerangkan bahwa fleksibilitas dari suatu organisasi akan mempengaruhi eksistensi organisasi tersebut dalam menghadapi perkembangan. Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh dari luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi-fungsinya dalam upaya mencapai mencapai tujuannya. Organisasi yang mampu berkembang dan menyesuaikan terhadap pertumbuhan sosial akan mampu terus tumbuh dan membuat organsasi tersebut menjadi lebih baik.

12. Prinsip Kepemimpinan
Memiliki sebuah sistem yang baik tidaklah cukup bagi sebuah organisasi untuk meraih tujuan yang dicita-citakan, ini disebabkan organisasi membutuhkan sebuah kepemimpinan yang baik. Pimpinan akan dijadikan panutan oleh para bawahannya. Apabila seorang pemimpin menunjukkan sikap dan etos kerja yang baik, maka ini akan  berdampak positif bagi perkembangan organisasi tersebut karena menjadi motivasi bagi para bawahannya untuk turut memberikan kontribusi maksimal dalam mewujudkan tujuan organisasi,  atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut





D.Tujuan Organisasi
   Tujuan organisasi tersebut antara lain :

1) Untuk mengatasi terbatasnya kemandirian, kemampuan, serta sumber daya             yang dimilikinya untuk mencapai sebuah tujuan.
2) Tempat untuk mencapai tujuan dengan efisien serta selektif karena dilakukan           secara bersama-sama.
3) Tempat dalam mendapatkan pembagian kerja dan jabatan.
4) Tempat untuk mencari keuntungan dan pendapatan bersama-sama.
5) Tempat untuk mengelola lingkungan secara bersama-sama.
6) Tempat untuk mendapatkan penghargaan.
7) Tempat mendapatkan pengawasan dan kekuasaan.
8) Tempat untuk menambat pergaulan serta memanfaatkan adanya waktu                    luang.

E.Manfaat Organisasi
1) Melatih leadership.
2) Memperluas pergaulan.
3) Ajang pembelajaran kerja yang sesungguhnya.
4) Membentuk karakteristik seseorang.
5) Meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
6) Kuat dalam menghadapi tekanan.
7) Mampu mengatur waktu dengan sangat baik.

SUMBER:


No comments:

Post a Comment